Friday, January 28, 2011

38. PEDULI DAN PERCAYA

Sabtu, 29 Januari 2011

Peringatan St. Yosef Freinademetz, Misionaris Sabda Allah

Bacaan : Ibr 10:1-2, 8-19 dan Mrk 4:35-41


Saya teringat kembali beberapa baris lagu yang syairnya memang saya gubah untuk mengenangkan dua tokoh dalam Serikat Sabda Allah dengan judul Bentara Sabda. Untuk melukiskan secara sederhana namun berbicara tentang figur Yosef Freinademetz, saya merangkaikan refleksiku tentang tokoh ini sebagai berikut, "Keyakinannya teguh, ringan juga langkahnya. Meninggalkan desanya, Cinalah tujuannya. Setia mewartakan khabar gembira Allah ... Dia Yosef Freinademetz". Lagu yang dinyanyikan oleh sama saudaraku P. Eman Weroh SVD memang diluncurkan persis untuk menyambut peristiwa kanonisasiArnold Yansen dan Yosef Freinademetz.

Tepatkah pelukisan saya tentang misionaris di tanah Cina ini dengan ungkapan kata-kata sederhana di atas. Walaupun mungkin tak sepenuhnya pas, saya melihat dua hal yang umumnya dimiliki oleh para misionaris perdana, dan seyogyanya tetap menjadi milik para misionaris abad ini yakni peduli dan percaya.

Yesus dalam Injil hari ini digugat oleh para muridNya sebagai orang yang tak peduli, tetapi selanjutnya Ia mengarahkan mereka untuk tidak takut dan tetap percaya, hal mana diungkapkan Markus, "maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"


Para misionaris sebagaimana para murid mesti memiliki kepekaan dan kepedulian akan situasi yang didatanginya, mereka menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari tempat dan orang-orang di sana. Mereka adalah tanda peduli Allah bagi siapapun yang menghadapi situasi krisis, oleng dan situasi badai dalam kehidupannya. Kepedulian ini harus mereka suarakan sebagaimana dibuat oleh para murid dalam kisah Injil tadi.

Dan setelah peduli, mereka tidak hanya menjadi orang yang melapor kepada Allah tetapi juga menjadi seorang yang mengeksekusi tindakan kepdulian Allah. Caranya? Dengan sendiri percaya bahwa via mereka Allah sesungguhnya membuat kepedulian itu menjadi nyata dialami orang banyak: ketenangan, bisa melanjutkan perjalanan hidup dan lebih dari itu orang diajak untuk mengakui bahwa Allah sungguh ada, berkarya dan sedang menjadi Tuhan bagi alam raya ini dengan segala makhluknya.

Jadi peduli dan percaya bahwa kepedulian Allah bisa dijalankannya, inilah ciri misionaris yang kita temukan dalam diri Yosef Freinademetz, para misionaris yang mendatangi kita dulu dan juga pasti menjadi ciri misionaris Sang Sabda yang kita kirim dari bumi kita ke berbagai belahan dunia di jaman modern ini.Kita kenangkan semua misionaris kita, dan mohon agar Santu Yosef Freinademetz mendoakan kita semua.

Tuhan Yesus,dari Engkau sendiri kami belajar bahwa kami harus peduli dengan situasi, dan orang orang yang kami layani. Dan dari SabdaMu sendiri kami boleh tetap percaya bahwa karya Allah yang peduli akan umatNya itu bisa juga kami emban via kekecilan manusiawi kami. Amin.

Copyright @ Ledalero, 29 Januari 2011, by Ansel Meo SVD


No comments:

Post a Comment