Saturday, February 19, 2011

Kita milik Allah, maka pilihanNya harus jadi pilihan kita

Minggu, 20 Pebruari 2011

HARI MINGGU BIASA VII, THN A

Bacaan: Im.19,171-18, Mt 5,38-48.

Udara sejuk Kalikasa memang membuat saat ngobrol menjadi saat menyenangkan. Malam yang semakin larut tak menyurutkan semangat kami untuk berbagi. Apalagi Pak Willem yg menemaniku adalah seorg teman ngobrol yang simpatik.

Banyak hal kami bahas. Mulai dari soal tani, ternak, pastoral hingga teologi. Tentang tanah misalnya, saya berbagi ttg sikap kita terhadapnya dan bgmana tanah bisa mengundang kita berefleksi tentang Allah.

'Tanah itu seperti rahim. Dia pada waktunya akan menerima kita semua tanpa pilih kasih. Lewat tanah kita akan dihantar kepada Allah, yg merangkul semua kita sbg milik yg dikasihiNya.' kataku dlm obrolan kami semalam.

Bacaan pada hari minggu ini jga menyuguhkan aspek pengajaran Yesus tentang sikap dan sifat Allah yg rahim ini. Penginjil bilang, 'kasihilah musuh dan berdoalah... Karena kamu anak-anak Bapa yg menerbitkan matahari, menurunkan hujan, bagi yg baik maupun bagi yg jahat.'

Kita mengimani Allah yg rahim ini. Allah yg mencintai semua kita tanpa syarat. Allah inilah yg meminta kita untk mengasihi semua, hingga musuh kita. Allah kita spt rahim bumi, yg walau kita meracuni, merusaknya, akan tetap merangkul kita semua ketika saat itu tiba.

Tuhan yg rahim, semoga spt Engkau dan spt ibu pertiwi, kami menerima semua, mendoakan semua, dan merangkul mrk sbg saudara. Amin.

Copyright @ Kalikasa, 19 Pebruari 2011, by Ansel Meo SVD