Tuesday, September 7, 2010

02. IA BEKERJA UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI SEMUA

Rabu, 08 September 2010

Bacaan :
Rm 8:28-30 dan Mat 1:1-6.18-23

Siapapun kita, kecuali yang memiliki kenangan traumatis, tentu mengenang mama atau ibu secara positif, penuh nuansa kasih sayang dan berbicara selalu tentang kebaikannya. Saya juga merasa terajak untuk merenungkan aspek ini, seraya mengenangkan hari kelahiran ibu yang pestanya dirayakan hari ini. Saya katakan ibu sambil menunjuk pada dua tokoh ibu yang memiliki arti penting dan yang mempengaruhi hidup saya.

Ibu pertama yang merayakan pestanya hari ini ialah Bunda Maria, yang Gereja rayakan hari kelahirannya. Dan figur ibu lainnya yang juga berpesta hari ini ialah ibu keluarga rohaniku, Serikat Sabda Allah (SVD) yang merayakan HUTnya yang ke-135. Seraya mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun kepada mama terkasih ini, saya ingin merenungkan tentang kebaikan mereka mereka, dan di dalam diri mereka ini, saya mengagumi kebaikan Allah sendiri.

Kisah tentang Maria dan peranannya dalam karya keselamatan dilukiskan dalam Injil hari ini bersamaan dengan Yusuf yang bertindak bijak karena petunjuk dan Kehendak Allah. Injil mengingatkan, "Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.". Allah bekerja dan menggunakan semua yang dimaksudkannya untuk tujuan keselamatan. Ia bekerja untuk mendatangkan kebaikan, bukan saja bagi Maria, tetapi bagi manusia seluruhnya.

Hal ini ditegaskan juga oleh Paulus dalam suratnya kepada orang Roma, ketika dia mengatakan,
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah".

Itulah Allah yang kita imani. Kita bersyukur bahwa yang kita imani adalah seorang Allah yang bukan tanpa nama, tetapi Allah yang begitu mengasihi kita, yang mendatangkan kebaikan untuk kita. Kesadaran penuh syukur ini, hendaknya membuat kita juga sadar bahwa Allah yang sama bekerja dalam diri kita untuk menjadi saluran kebaikan bagi siapa saja yang kita layani.

Yusuf sadari perannya, Maria menjalankan pengabdian keibuannya, ibuku serikat sabda Allah telah menuntunku pada karya dan pelayanan misioner ini, karena Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi semua. Kiranya saya dan anda juga sadar bahwa Allah menggunakan kita untuk menyalurkan kebaikan itu.

Selamat Hari Ulang Tahun Ibu yang baik.

Copyright © Ansel Meo SVD - Ende, 7 September 2010

Monday, September 6, 2010

01. BERMULA DARI VISI BERSAMA BAPANYA

Selasa, 7 September 2010

Bacaan : 1 Kor 6, 1-11 dan Luk 6, 12-19

Berdoa semalaman kepada BapaNya

Rasanya Dia tak mengada-ada. Kalau bukan karena tuntutan berat yang dirasakanNya tatkala memikirkan betapa besar misi yang diembanNya dari BapaNya. Dia mempertimbangkannya secara serius, sambil dalam kerendahan hatinya menengok kembali ke dalam diriNya sendiri. Walau Ia anak Allah, Ia menyadari bahwa kekuatan sebuah misi besar tak boleh diletakkan pada pertimbangan dan kekuatan sendiri. Ia mesti meminta kekuatan dan peneguhan dari Bapa yang telah mengutusNya.

Inilah yang digambarkan melalui Injil hari ini. Yesus pergi berdoa semalaman di gunung sebelum melakukan sesuatu yang besar demi karya misiNya. Sepulangnya dari doa itulah Dia memilih kedua belas muridNya dan kemudian mengutus mereka.

Membangun Visi dan Memilih orang-orang yang tepat

Apa yang Yesus buat dalam Injil hari ini sebenarnya memberi gambaran nyata tentang hal kepemimpinan dalam masyarakat, apalagi kepemimpinan pastoral. Dan hal itu dimulai dengan membangun visi bersama Allah. Ia memaparkan visi dan perlunya orang-orang yang disertakanNya dalam misi itu. Dan Dia berbicara dengan Bapa yang empunya misi.

Kita mengambil bahagian dalam misiNya yang tak lain adalah misi BapaNya sendiri. Kita boleh bertanya diri hari ini, apakah kita juga menapaki jalan dan langkah yang ditunjukkanNya. Visi yang kuat dan orang-orang yang tepat, perlu juga inspirasi yang kuat. Dan hanya pada Allah kita bisa menemukannya. Doalah pitu masuk untuk bertemu dan meminta pertimbangan Allah.

DOA :

Tuhan, engkaulah sumber segalanya. Dalam kelemahan kami, engkaulah penuntun dan pemimpin. Berbicaralah kepada kami. Kami mendengarkan Engkau.

Amin.

Copyright © Ansel Meo SVD - Ende, 7 September 2010