Tuesday, January 25, 2011

35. PERTAMA-TAMA KATAKANLAH "DAMAI ATAS RUMAH ITU"

Rabu, 26 Januari 2011

Peringatan Santu Titus dan Timotius

Bacaan : 2 Tim, 1, 1-8 dan Luk. 10, 1-9

Ketika merenungkan bacaan-bacaan hari ini, pikiranku kembali ke masa-masa misiku di berbagai belahan dunia. Mulai dari Lambaleda di keuskupan Ruteng, Waiwerang di Keuskupan Larantuka, Derry di Irlandia, di Italia dan berbagai wilayah di mana aku pernah ditugaskan. Pewartaan khabar gembira yang aku jalankan bersama rekan-rekan di mana aku bekerja, tak pernah dipisahkan dari perhatian untuk membangun jembatan relasi dan keberpihakan untuk mengusahakan kesejahteraan bagi mereka yang kulayani. Khabar gembira Yesus yang diwartakan tak pernah terpisah dari kepedulian untuk mengusahakan damai, ketentraman, kecukupan dalam hidup bersama mereka yang kami layani.

Pada peringatan kedua murid Santu Paulus, Timotius dan Titus hari ini, Gereja ajak kita untuk berdoa bagi ketersediaan para penuai, para pelayan khabar Gembira itu sendiri. Lebih lanjut, yang menarik perhatianku sejalan dengan pengalaman misiku di atas aadalah perintah yang menyertai perutusan para murdi itu. Lukas dengan indah sekali melukiskan, "Di rumah mana saja yang kamu masuki, katakanlah pertama-tama 'Damai atas rumah ini!'"

Mengatakan "DAMAI ATAS RUMAH INI!" adalah sebuah langkah pertama untuk membangun jembatan, membangun hubungan personal, hubungan yang memungkinkan sebuah misi dan karya menjadi karya si pemilik rumah, karya bersama mereka yang dilayani. Karena itu karya misi seorang murid Tuhan dan utusan Tuhan sebenarnya tak pernah merupakan karya dari mereka untuk umat, tetapi karya bersama umat. 

Bila karya pastoral atau karya misi adalah karya bersama umat, maka kepedulian untuk membangun damai sejahtera, membangun kecukupan hidup dalam segala aspek hidup umat Allah adalah sebuah pilihan karya yang mewujudkan pilihan perutusan Allah sendiri. Maka seorang misionaris, seorang pelayan pastoral adalah dia yang pertama-tama membangun damai sejahtera atas rumah, atas keluarga dan bukan dia yang berada di sana untuk membangun sejahtera bagi dirinya sendiri. Pertama-tama, katakanlah Damai sejahtera atas rumah ini! itulah inti pewartaan sabda hari ini. 

Tuhan Yesus Kristus, apakah yang mesti kami katakan tentang misi kami dewasa ini? Semoga kedua murid dan utusanMu Titus dan Timotius mendoakan kami dalam mengupayakan damai sejahtera pertama-tama bagi umat dan keluarga yang kami datangi, dan bukannya mengupayakan damai dan kesejahteraan hidup kami dengan menggunakan sumber daya umat kami. Amin.

Copyright @ Ledalero, 25 Januari 2011, by Ansel Meo SVD

No comments:

Post a Comment