Friday, January 21, 2011

32. MENGHANTAR ORANG UNTUK MELIHAT TERANG

Minggu, 23 Januari 2011

Hari Minggu Biasa ke III, Tahun A

Bacaan : Yes, 8,23b 9,3, 1 Kor 1, 10-13.17 dan Mt.4,12 - 23


Yang namanya masalah akan selalu ada selama manusia hidup. Saking seringnya suatu tempat mendapatkan musibah, masalah, tak jarang muncul plesetan yang membuat orang ingat bahwa tempat itu selalu bermasalah. Celakanya, kalau cap 'bermasalah' menjadi akrab dengan sebuah tempat, akrab dengan orang atau sekelompok orang.

Begitulah kira-kira tempat yang disebutkan dalam Kitab Suci dalam bacaan-bacaan pada hari Minggu Biasa ke III hari ini. Bacaan-bacaan hari ini menyebut secara jelas tanah Zebulon, tanah Naftali, jalan ke laut daerah seberang sungai Yordan" sebagai wilayah yang orang-orangnya diam dalam kegelapan, akrab dengan bencana, masalah, dan karenanya bukan tidak mungkin kepada mereka juga dikenakan sebutan 'orang bermasalah'. Menyebut mereka dengan gelar seperti ini juga memang menciptakan beban. Orang yang mendatangi mereka juga akan terkondisi dengan gambaran dan cap yang negatip. Sunggguh nasib malang, kata orang.

Bagaimana gambaran mereka dalam pandangan Tuhan? Persis inilah yang menantang cara berpikir dan logika kita dalam berpastoral dewasa ini. Dan saya menjadi tersipu malu juga kalau harus mengingat kata-kata ini, "jalanKu bukan jalanmu, caraKu bukan caramu." Sungguh sebuah kritikan tajam bagi kegerejaan kita sekarang ini, yang sering sekali para pastor atau pemimpinnya menghukum orang, kelompok, wilayah yang dicap bermasalah dengan tidak memberikan pelayanan pastoral yang merupakan haknya. Belum lagi hanya menuntut mereka ini bayar iuran ini itu, tapi jangan harap memberikan pelayanan pastoral kepada mereka. Belum lagi kalau pelayan pastoral ini menghukum orang atau kelompok ini, karena mereka ada ikatan dengan orang dan kelompok seperti SVD atau biara lainnya yang pernah melayani mereka sebelumnya, sehingga segala yang berbau SVD harus dihilangkan. Ini yang payah, dan malang.

Bukankah logika Gereja dan para pelayan pastoralnya sekarang justru seharusnya mengikuti logika dan cara Tuhan? Dan bacaan hari ini bilang, "... mereka telah melihat Terang yang besar". Bagi mereka "telah terbit Terang".

Sudah saatnya kita mengusahakan agar yang bermasalah bisa melihat terang. Dan Terang itu bukan pada diri kita, pada kehendak kita, tapi pada DIA yang menghendaki keselamatan buat semua, terutama bagi yang bermasalah.

Tuhan Yesus Kristus, semoga hari ini kami sungguh menjadi orang yang bisa memungkinkan orang lain melihat Terang, bukan menjadi penghalang yang membuat orang tidak bisa melihat dan menikmati Terang dan Keselamatan yang datang dariMu sendiri. Amin

Copyright @ Ledalero, 22 Januari 2011, by Ansel Meo SVD

No comments:

Post a Comment