Sunday, January 29, 2012

53. PULANG KE RUMAH

Senin, 30 Januari 2012

Bacaan:  
2Sam 15:13-14.30; 16:5-13a dan Mrk 5:1-20

Dalam beberapa tahun terakhir, kita disuguhkan oleh media masa kenyataan di negeri kita terutama soal berbagai kasus korupsi, yang penanganannya melibatkan begitu banyak lembaga dan begitu banyak orang. Yang ingin saya soroti dari maraknya kasus-kasus korupsi itu ialah kenyataan bahwa mereka yang dinyatakan sebagai tersangka sekarang telah menghilang, menyembunyikan diri; yang akhirnya membuat kasus-kasus ini nampak tak ada penyelesaiannya. Penjahat atau yang melakukan kejahatan memang selalu memilih untuk bersembunyi, dan ketika diketahui kedoknya mereka akan menyerang orang habis-habisan sebelum ia diserang.

Bacaan Injil hari ini mengetengahkan tentang seorang yang kerasukan roh jahat, 'yang tak bisa diikat oleh siapapun' lagi, datang ke hadapan Yesus. Terjadi dialog di sana, dan menariknya ialah bahwa ia meminta agar Yesus yang mau mengusirnya, mengisinkan mereka masuk ke babi-babi. Dan Yesus mengabulkan hal itu.
Roh jahat yang bernama 'legion', karena saking banyaknya berkumpul dalam diri orang yang kerasukan, masih meminta agar Yesus mengisinkan mereka bersembunyi, tentu karena ingin tetap hidup. Dan terhadap orang yang telah Yesus sembuhkan, Ia berpesan, "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” (Mrk 5:19), sebuah ajakan untuk kembali ke asal martabatnya, kembali kepada tujuan kehadiran dirinya sebagai manusia, yakni  menjadi orang baik dan berguna bagi masyarakatnya dan bagaimana Tuhan memaksudkan dia demikian.

"Kembali ke rumah", itulah ajakan yang selalu diperdengarkan buat kita ketika ketika kita menjauh, lupa tujuan, lupa visi dan misi dan lupa diri dalam hidup dan dalam karya pelayanan kita. Sebuah ajakan yang sangat manusiawi, sambil menegaskan bahwa bagi siapapun kita yang bersalah dalam berbagai level dan kelompok, kita sebenarnya tak pernah dikucilkan. Sama seperti Tuhan, banyak orang mengasihani kita.

Kiranya ajakan Tuhan  hari ini, menggerakan hati kita untuk selalu "kembali ke rumah", kembali ke identitas kita sebagai orang pilihan Allah, sebagai orang yang Allah maksudkan untuk berbakti bagi sesama, bagi orang sekampung halaman, bagi orang senegri dengan kita.

Selalu ada waktu dan kesempatan. Roh jahat saja dikasihani, apalagi kita, anak anak yang dikasihi Allah.

Tuhan, kiranya kami sadar lagi untuk selalu kembali lagi ke rumah tempat Engkau bermaksud membahagiakan kami tanpa kecuali. Amin.

Copyright @ Ledalero, 29 Januari 2012, by Ansel Meo SVD


No comments:

Post a Comment