Sunday, November 21, 2010

08. BERSAMA YESUS DAN DIPERKAYA OLEHNYA

Senin, 22 Nopember 2010

Bacaan : Luk. 21, 1-4

Suatu kesempatan, saya didatangi oleh seorang saudara saya yang hendak melakukan perjalanan dengan sepeda motor menuju Maumere. "Ane, tolong saya sedikit uang untuk membeli bensin!" katanya meminta bantuanku. Kutahu bahwa di dompetku tertinggal Rp 55.000 untuk kebutuhanku. Agak berat hati sebetulnya, tetapi saya merelakan uang itu untuknya, "Ini 50 ribu untukmu dan ini tinggal untuk saya lima ribu rupiah," ujarku sambil menunjukkan isi dompetku.

Ketika melihat banyak orang yang memberikan persembahan, Yesus memperhatikan cara mereka memberi. Menyaksikan seorang janda yang maju memberikan persembahannya, Ia berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu [...] janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." (Luk 21,3-4).

Hanya Yesus yang tahu bahwa dengan memberikan dua peser uangnya, janda ini mempertaruhkan hidupnya, ia kini menggantungkan hidupnya, nafkahnya kepada kebaikan Tuhan lewat orang-orang di sekitarnya. Ia memberikan lebih banyak, karena ia tengah memberi dengan penuh keyakinan bahwa hidupnya tak perlu dicemaskan. Tuhan membantu memenuhi kebutuhannya pada waktunya. Ia percaya bahwa Allah inilah yang akan terus memperhatikan, memeliharanya. Karena itu, ia tak memiliki keinginan lain selain BERADA BERSAMA ALLAH DAN MEMBIARKAN DIRINYA DIPERKAYA OLEH ALLAH.

Persis inilah cara hidup dan cara memberi yang dikehendaki Allah bagi kita semua orang beriman. Bahwa kita seyogyanya peka melihat kebutuhan Tuhan dalam diri sesama yang sangat membutuhkan bantuan dan pemberian kita, kendati dengan melakukankannya, kita mungkin harus mempertaruhkan hidup kita. Saya merasakan hal yang sama ketika membantu saudara yang sangat mengharapkan bantuan bagi perjalanannya saat ia mendatangi saya.

Semoga kita juga terinspirasi bacaan hari ini dan memperhatikan juga cara kita menilai orang yang datang kepada kita dan cara kita memberikan sesuatu kepada mereka. Kiranya kita memberi sebagai ekspresi cinta kita kepada Allah dan kasih kita kepada mereka. Dan kita bisa memberikan secara benar ketika kita bekerja dengan sungguh, berbuat amal, berdoa dan berkorban karena cinta kita kepada Kristus yang kita jumpai dalam diri saudara-saudari kita.

Marilah kita berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, sadarkanlah aku bahwa hidupku seluruhnya pemberianMu. Kiranya aku tak pernah lelah untuk menyampaikan terimakasihku ini melalui persembahan dan pemberian diriku. Ya Tuhan, Engkaulah hidupku, Engkau mengundangku selalu untuk memberikan dengan murah hati, memberikan lebih sering dan memberikan lebih dengan cinta kasih tulus. Bukalah hatiku Tuhan dan bekerjalah melalui aku untuk dunia yang Kaukehendaki. Amin.

Copyright © Ledalero, 21 Nopember 2010, by Ansel Meo SVD



No comments:

Post a Comment