Friday, November 19, 2010

06. PADA YESUS ADA SEMUA JAWABAN

Sabtu, 20 Nopember 2010

Bacaan : Lukas 20, 27-40


Entah disadari ataupun tidak, hidup kita dilingkupi oleh banyak pertanyaan yang ingin kita temukan jawabannya. Juga pertanyaan seputar iman dan pencaharian kita akan yang Absolut, usaha kita untuk menemukan kebahagiaan sejati, dan sebagainya.

Kepada beberapa orang Saduki yang mendatangiNya, yakni orang-orang yang tak percaya akan adanya kebangkitan, Yesus menyampaikan pernyataan berikut ini, "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bahagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati itu, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka adalah anak-anak Allah [...] mereka telah dibangkitkan," (Luk 20, 34-36).

Jika kita ikuti alur cerita Injil ini, kita sebenarnya tengah dihadapkan pada realitas keseharian kita, bahwa kita seperti halnya kaum Saduki memang mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam kehidupan kita. Terhadap pertanyaan - pertanyaan ini, juga berbagai problem kehidupan serta keraguan-keraguan, kita bisa mencari jawabannya pada Yesus. Juga kalau kita bertanya tentang bagaimana nasib dan keadaan kita ketika telah meninggal, atau ketika kita berada di Sorga bersama dengan Allah.

Mungkin saja jawaban yang diberikan Tuhan tidak sesuai dengan harapan kita ataupun tak sejalan dengan apa yang kita butuhkan. Walaupun demikian, satu hal ini bisa kita yakini, bahwa kontak kita, apalagi kontak berkelanjutan dengan Tuhan, akan memberikan kita jawaban ataspertanyaan tentang Sorga, ataupun jawaban tentang model kebahagiaan macam mana yang pas untuk kehidupan kita, baik kini maupun kehidupan yang akan datang.

Jadi sangatlah penting kita sadari bahwa sebagai orang beriman, kita hendaknya selalu berkomitmen untuk melibatkan Kristus Tuhan kita dalam setiap percakapan kita, dalam rencana kita dan dalam usaha dan pekerjaan kita. Bercakap-cakap dengan Yesus tentang pekerjaan, rencana dan keadaan kita, adalah jalan dan cara untuk menyenangkan Dia yang adalah Tuhan atas kehidupan kita.

Mengapa demikian? Karena seperti halnya kepada orang Saduki, Yesus juga mengingatkan kita hari ini bahwa Dia dan Bapa adalah Allah yang menghidupkan. Allah yang hadir dalam keseharian kita, Allah yang hidup bersama kita. Allah memberikan kita hidup, walaupun kita cendrung untuk menghilangkannya karena kelemahan kita. Allah selalu mengarahkan perhatian kita kepada SorgaNya, kepada kerahimanNya, kepada kediamanNya yang abadi. Allah yang selalu menghantar kita kepada persatuan yang intim denganNya, ke dalam perjamuan perkawinan abadi bersamaNya. Di Sorga inilah, perkawinan insani mendapatkan wujud ilahinya, yakni perstuan yang mesra setiap insan dengan Allahnya sendiri.

Kiranya hari ini, kita semua dimampukan untuk menemukan Dia dalam segalanya, menjumpai Dia yang adalah Allah yang menyediakan SorgaNya bagi kita anak-anakNya.

Marilah kita berdoa,

Ya Tuhan Yesus Kristus, melalui wafat dan kebangkitanMu, serta melalui Sakramen Baptis, Engkau telah menjadikan kami anak-anak Allah. Semoga kami menghormati martabat mulia yang telah kami terima dengan cuma-cuma ini. Berikanlah kami rahmatMu untuk selalu hidup sesuai dengan karuniaMu ini. Dan berkatilah Tuhan semua yang kami sapa dalam pewartaan ini. Amin.

Copyright © Ledalero, 19 Nopember 2010, by Anselm Meo SVD

No comments:

Post a Comment